Arif Budimanta, Stafsus Ekonomi Presiden Jokowi, Tutup Usia

Arif Budimanta, seorang ekonom yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI bidang ekonomi pada masa pemerintahan Joko Widodo, telah wafat pada Sabtu, 6 September 2025. Kabar kepergiannya menjadi duka tersendiri bagi kalangan ekonomi dan pemerintahan Indonesia.

Perjalanan Karier Arif Budimanta

Arif Budimanta dikenal sebagai pakar ekonomi yang berperan aktif dalam menata kebijakan ekonomi nasional. Ia menempati posisi strategis sebagai Staf Khusus Presiden bidang ekonomi selama masa kepemimpinan Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo. Dalam jabatannya itu, Arif terlibat dalam perumusan beragam strategi ekonomi, utamanya yang berfokus pada implementasi nilai-nilai ekonomi Pancasila.

Kontribusi terhadap Ekonomi Pancasila

Sepanjang kariernya, Arif Budimanta kerap disorot sebagai sosok penjaga utama penerapan ekonomi berbasis Pancasila. Ia sering berkomitmen memperkuat perekonomian nasional dengan menempatkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan gotong royong di pusat kebijakan. Dedikasinya tersebut menegaskan posisinya sebagai tokoh yang berusaha menjaga agar ekonomi Indonesia tetap berada dalam koridor ideologi negara.

Baca Juga :  Demokrat Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas Nasional Bersama Prabowo

Pendekatan dan Gagasan

Arif secara konsisten menyampaikan pentingnya integrasi nilai-nilai lokal dan nasional ke dalam kebijakan ekonomi. Ia percaya bahwa maju tidaknya perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh keberpihakan kepada rakyat dan pemberdayaan masyarakat.

“Ekonomi Pancasila bukan sekadar jargon, melainkan landasan untuk membangun sistem ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,”

demikian salah satu pesan yang sering disampaikan Arif dalam forum-forum resmi.

Peran sebagai Staf Khusus Presiden

Menjabat sebagai Staf Khusus Presiden di bidang ekonomi, Arif Budimanta dipercaya memberikan masukan langsung kepada Presiden Jokowi terkait isu-isu ekonomi strategis. Ia mengambil bagian dalam banyak dialog mengenai penataan ulang kebijakan fiskal, pemberdayaan UMKM, hingga pendalaman pasar domestik. Kepiawaiannya dalam mengelola berbagai persoalan ekonomi mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Baca Juga :  Napoli Amankan Tiga Poin atas Cagliari Lewat Gol Penentu di Akhir Laga

Respons atas Meninggalnya Arif Budimanta

Keluarga, kolega, dan berbagai pihak di pemerintahan serta masyarakat ekonomi menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian Arif Budimanta. Banyak pihak mengenang dirinya sebagai pemikir yang mampu membawa nilai-nilai ideologis ke dalam praktik ekonomi sehari-hari.

Jejak Pendidikan dan Aktivitas Akademik

Arif juga memiliki latar belakang akademis yang kuat. Selain aktif dalam pemerintahan, ia berperan serta dalam pemberian kuliah, diskusi ilmiah, dan seminar di berbagai kampus. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan ekonomi kerap terlihat dalam berbagai tulisannya dan pemaparannya di hadapan para mahasiswa dan akademisi.

Visi Ekonomi Berkeadilan

Dalam banyak kesempatan, Arif menekankan pentingnya pemerataan dalam pembangunan ekonomi nasional. Bagi dirinya, pencapaian pertumbuhan ekonomi harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Hal ini ia tuangkan melalui pemikiran-pemikiran kritis dan kebijakan yang memberikan ruang bagi terciptanya keadilan sosial.

Baca Juga :  Ancaman Shadow Economy Meningkat Akibat Regulasi Sektor Kesehatan

Kenangan dan Teladan

Kepiawaan Arif Budimanta dalam menghadirkan gagasan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil, serta kemampuannya menjalin komunikasi di antara berbagai kelompok, menjadi salah satu warisannya. Ia dianggap teladan dalam memperjuangkan ekonomi Indonesia yang mandiri, inklusif, dan tunduk pada nilai-nilai dasar negara.

Peninggalan Pemikiran dan Karya

Selama hidupnya, Arif tercatat kerap menulis esai dan artikel mengenai ekonomi Pancasila dan relevansinya terhadap konstelasi ekonomi global. Gagasannya banyak dimanfaatkan oleh praktisi, mahasiswa, hingga pengambil kebijakan di Indonesia.

Penutup

Dengan wafatnya Arif Budimanta, Indonesia kehilangan seorang tokoh intelektual ekonomi yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan nasional. Karya, pemikiran, dan keteladanan beliau akan senantiasa dikenang dan menjadi inspirasi dalam perjalanan ekonomi bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *