Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kini menghadirkan layanan digital dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui sistem ‘Si Pandu Aja’ di Mal Pelayanan Publik (MPP). Inisiatif ini menjadikan Banyuwangi sebagai daerah pertama yang mengimplementasikan akses digital BPOM secara rutin setiap hari. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat kemudahan layanan publik di sektor pengawasan makanan dan obat-obatan.
Peluncuran Layanan Digital BPOM di Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi dipilih sebagai pelopor penerapan ‘Si Pandu Aja’ karena dinilai sudah memiliki infrastruktur digital yang memadai dan tingkat kebutuhan masyarakat akan layanan BPOM yang cukup tinggi. Langkah ini dianggap mampu menjawab kebutuhan warga yang kerap memanfaatkan fasilitas BPOM, baik itu untuk pengecekan produk makanan, pengurusan izin edar, maupun konsultasi keamanan produk.
Alasan Banyuwangi Menjadi Pilot Project
Tingginya permintaan terhadap layanan BPOM di Banyuwangi menjadi salah satu pertimbangan utama. Selain itu, kesiapan teknologi informasi di daerah ini juga mendorong kepercayaan BPOM untuk memilih Banyuwangi sebagai pionir. Para pengguna layanan dapat melakukan permohonan secara digital, memangkas waktu dan mempercepat proses administrasi yang sebelumnya harus dilakukan secara tatap muka.
Cara Kerja ‘Si Pandu Aja’ di MPP Banyuwangi
‘Si Pandu Aja’ merupakan layanan digital terintegrasi milik BPOM yang tersedia setiap hari di Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Warga kini dapat mengakses berbagai layanan mulai dari konsultasi hingga pengurusan perizinan secara online melalui platform yang disediakan. Dalam pelaksanaannya, petugas BPOM hadir di lokasi MPP untuk memberikan asistensi dan penjelasan secara langsung—including penggunaan aplikasi digital bagi masyarakat yang membutuhkan bimbingan.
Manfaat Bagi Masyarakat dan Pelaku Usaha
Kehadiran layanan digital BPOM ini mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi seputar perizinan produk makanan dan obat-obatan. Pelaku usaha lokal juga memperoleh keuntungan, karena proses perizinan berjalan lebih cepat dan terjangkau. Dengan layanan ‘Si Pandu Aja’, pelaku UMKM dapat mengurus pengajuan izin edar tanpa harus pergi ke kantor BPOM terdekat di luar wilayah Banyuwangi.
Dukungan Infrastruktur dan Kolaborasi Lintas Instansi
Kesiapan infrastruktur informasi di Banyuwangi menjadi faktor utama kesuksesan program ini. Pemerintah daerah bekerja sama dengan BPOM untuk memastikan kelancaran layanan. Penguatan jaringan internet serta penyediaan fasilitas perangkat pendukung di MPP menjadi prioritas agar layanan digital bisa diakses optimal oleh seluruh lapisan masyarakat.
Strategi BPOM dalam Memperluas Akses Layanan Publik
Penerapan sistem digital ‘Si Pandu Aja’ di Banyuwangi merupakan bagian dari strategi perluasan akses layanan BPOM ke berbagai daerah. Model yang diterapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah lain yang ingin meningkatkan pelayanan publik di bidang obat dan makanan. Selain itu, BPOM menargetkan digitalisasi layanan di seluruh MPP di Indonesia secara bertahap, dengan harapan efisiensi dan transparansi pelayanan kian terwujud.
Antusiasme Masyarakat Banyuwangi
Respon masyarakat Banyuwangi terhadap hadirnya layanan digital BPOM cukup positif. Banyak warga yang merasa terbantu karena segala proses administrasi menjadi lebih mudah, mulai dari pengecekan legalitas produk yang beredar hingga pengurusan izin usaha. Selain itu, sosialisasi yang dilakukan oleh BPOM dan pemerintah daerah membantu mengedukasi masyarakat terkait pentingnya keamanan pangan dan obat-obatan yang beredar di pasaran.
Peningkatan Pengawasan Produk di Wilayah
Dengan implementasi layanan digital ini, pengawasan terhadap produk makanan dan obat di Banyuwangi menjadi lebih maksimal. Petugas dapat merespons aduan maupun permintaan informasi dari warga lebih cepat dan terkoordinasi. Selain itu, keluhan masyarakat terkait produk ilegal atau tak layak konsumsi dapat diidentifikasi langsung dan diproses secara digital, sehingga efisiensi waktu semakin meningkat.
Langkah Ke Depan untuk Layanan Publik Digital BPOM
BPOM dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mengembangkan sistem layanan digital ini agar semakin mudah dijangkau. Evaluasi dan pembaruan infrastruktur akan dilakukan secara berkala, sekaligus memperluas cakupan layanan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat dan kemajuan teknologi.
Potensi Replikasi di Daerah Lain
Kesuksesan Banyuwangi dalam meluncurkan ‘Si Pandu Aja’ dijadikan acuan oleh BPOM untuk memperluas layanan digital ke berbagai daerah di Indonesia. Diharapkan, daerah lain dengan kesiapan serupa dapat segera menyusul dan menghadirkan layanan digital BPOM di MPP masing-masing, demi mewujudkan pelayanan publik yang semakin responsif dan efisien bagi masyarakat.
“Banyuwangi menjadi pelopor layanan digital BPOM melalui ‘Si Pandu Aja’ karena kesiapan infrastruktur dan tingginya minat masyarakat,” ujar perwakilan BPOM dalam sosialisasi program di MPP Banyuwangi.
Upaya kolaboratif antara pemerintah daerah dan BPOM ini diharapkan mempercepat transformasi digital pada sektor layanan publik, khususnya dalam menjamin keamanan pangan dan obat bagi masyarakat luas.