Chelsea tengah diterpa gelombang isu setelah menerima 74 dakwaan dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Kasus ini membuka kembali masalah lama terkait transaksi keuangan klub yang terjadi saat kepemilikan di bawah Roman Abramovich. Sejumlah pembayaran yang dicurigai, termasuk potensi pelanggaran dalam transfer pemain bintang seperti Eden Hazard, Willian, dan Samuel Eto’o, kini menjadi perhatian publik sepak bola Inggris.
Latar Belakang Permasalahan
Dakwaan yang baru-baru ini diumumkan FA bukanlah hal yang tiba-tiba hadir tanpa dasar kuat. Isu ini mulai mencuat setelah perusahaan BlueCo, pemilik terkini Chelsea, melakukan audit mendetail terhadap catatan keuangan klub. Temuan audit mengungkap sejumlah transaksi yang diduga tidak sesuai regulasi keuangan FA pada periode masa lalu. Roman Abramovich, pemilik Chelsea dari 2003 hingga 2022, disebut-sebut sebagai sosok kunci pada masa terjadinya transaksi tersebut.
Detail 74 Dakwaan dari FA kepada Chelsea
FA mendakwa Chelsea atas 74 poin pelanggaran yang mayoritas berkaitan dengan keuangan klub. Tuduhan ini meliputi pembayaran-pembayaran yang dinilai tidak wajar oleh badan pengatur. Dari dokumen yang diperoleh publik, beberapa transaksi yang dipertanyakan diduga erat kaitannya dengan proses perekrutan pemain-pemain besar yang pernah memperkuat Chelsea.
Pembayaran Terkait Transfer Pemain
- Eden Hazard, didatangkan Chelsea pada 2012 dari Lille, masuk dalam daftar transfer yang diaudit secara detail.
- Willian, pemain asal Brasil, juga masuk dalam transfer yang mendapatkan perhatian dalam evaluasi ini.
- Samuel Eto’o, striker gaek asal Kamerun yang bergabung ke Stamford Bridge pada 2013, turut disebut dalam laporan audit tersebut.
FA menduga, dalam proses transfer dan perekrutan para pemain tersebut, terdapat pembayaran yang tidak dilaporkan sepenuhnya atau melebihi batas ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas sepak bola Inggris.
Audit BlueCo dan Tindak Lanjut Investigasi
Setelah resmi mengambil alih kepemilikan dari Roman Abramovich, BlueCo, yang dipimpin oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital, memutuskan melakukan audit internal menyeluruh. Audit ini bertujuan memastikan seluruh aktivitas keuangan klub berjalan sesuai regulasi serta memberi gambaran kondisi finansial Chelsea yang sebenarnya paskak kepemilikan berganti tangan.
BlueCo menemukan adanya indikasi pembayaran yang dianggap “mencurigakan”. Hasil audit lantas diserahkan ke FA sebagai bentuk transparansi dan kepatuhan terhadap pengelolaan klub yang baik. Atas dasar inilah FA kemudian melanjutkan investigasi dan merilis dakwaan resmi kepada klub London Barat tersebut.
Reaksi Chelsea atas Dakwaan
Pihak Chelsea secara terbuka menyatakan siap untuk bekerja sama dalam proses investigasi. Manajemen klub memastikan sikap kooperatif dan menegaskan bahwa audit serta temuan pembayaran mencurigakan tersebut baru terjadi setelah era Roman Abramovich berakhir. Chelsea menilai langkah audit internal merupakan wujud komitmen klub terhadap tata kelola yang bersih dan profesional.
“Kami telah menyampaikan temuan audit kami kepada otoritas terkait dan akan terus bekerja sama secara penuh dalam proses ini,” ungkap juru bicara resmi Chelsea.
Profil Roman Abramovich dan Masa Kepemilikan Chelsea
Roman Abramovich mengambil alih Chelsea pada 2003 dan membawa klub ini memasuki era kejayaan dengan raihan sejumlah gelar prestisius di liga domestik dan kompetisi Eropa. Namun, permasalahan keuangan klub disebut-sebut mulai muncul pada masa kepemilikan Abramovich, terutama terkait sumber dana dan transparansi aliran dana yang digunakan untuk transfer pemain dan pembayaran lain-lain.
Mundur dari kursi kepemilikan pada 2022, Abramovich meninggalkan warisan besar pada Chelsea, namun juga sejumlah pekerjaan rumah yang kini harus dihadapi manajemen anyar.
Dampak Jangka Panjang atas Temuan FA
Pengungkapan 74 tuduhan pelanggaran FA tidak hanya memicu diskusi di kalangan pecinta bola, tetapi juga berpotensi berdampak pada reputasi dan stabilitas keuangan klub. Sanksi atau konsekuensi yang mungkin diberikan FA, termasuk denda atau pembatasan aktivitas transfer, menjadi kemungkinan yang tengah diperbincangkan banyak pihak.
Respons Industri Sepak Bola Inggris
Isu keuangan dan potensi pelanggaran regulasi tak hanya mengusik Chelsea, tetapi turut menjadi perhatian besar bagi otoritas sepak bola Inggris. Beberapa klub besar lainnya juga pernah dilanda isu serupa, menjadikan transparansi dan kepatuhan terhadap Financial Fair Play (FFP) sebagai isu sentral dalam pengelolaan klub-klub Liga Inggris.
FA menegaskan pentingnya penerapan prinsip transparansi di setiap aspek pengelolaan klub, terutama dalam kesepakatan komersial dan transfer pemain, untuk menjaga integritas kompetisi sepak bola di tanah Inggris.
Penutup
Gelombang 74 dakwaan dari FA kepada Chelsea membuka babak baru dalam upaya memperbaiki tata kelola keuangan klub-klub sepak bola Inggris. Meski penyelidikan masih berlangsung, kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya audit, transparansi, dan kepatuhan terhadap peraturan dalam operasional sebuah klub elit.
Chelsea kini fokus pada kerja sama dengan otoritas untuk menuntaskan penyelidikan, sembari berupaya mempertahankan kepercayaan publik dan para pendukungnya.