Pengemudi Ojol dan Ormas Lakukan Aksi Damai di DPRD Tangsel

Sejumlah pengemudi ojek daring (ojol) bersama perwakilan organisasi masyarakat (ormas) menggelar aksi damai di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aksi yang berlangsung kondusif ini menyoroti pentingnya menyampaikan aspirasi secara tertib dan menolak segala bentuk tindakan anarkis.

Aksi Damai di Tengah Perhatian Masyarakat

Kegiatan aksi damai yang berlangsung di kawasan DPRD Tangsel ini diikuti oleh rombongan pengemudi ojol dan ormas. Kehadiran mereka mendapat sambutan langsung dari jajaran pimpinan serta anggota DPRD Kota Tangsel, yang membuka ruang dialog untuk mendengarkan berbagai aspirasi dan keluhan yang disampaikan.

Penegasan Menolak Anarkisme

Dalam agenda aksi, para peserta menegaskan bahwa penyampaian pendapat di muka umum harus dilakukan dengan cara-cara yang beradab. Para pengemudi ojol dan representasi ormas dengan tegas menyerukan perlawanan terhadap segala bentuk anarkisme.

“Kami hadir di sini untuk menyampaikan aspirasi secara damai tanpa kekerasan. Mari kita jaga kondusivitas bersama,” ungkap salah satu orator aksi.

Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari perwakilan DPRD yang menekankan pentingnya menjaga ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga :  Inflasi Eurozone Melewati 2 Persen, Nilai Tukar Euro Terpukul

Dialog Bersama DPRD Kota Tangsel

Setelah melakukan orasi damai, perwakilan pengemudi ojol dan ormas diterima secara langsung di ruang DPRD Tangsel. Mereka melakukan diskusi terbuka dengan sejumlah pimpinan dan anggota dewan, mengutarakan harapan agar pemerintah daerah lebih aktif memperhatikan kesejahteraan para pengemudi ojol serta komunitas masyarakat lainnya.

Anggota dewan yang hadir menyampaikan apresiasi atas langkah damai yang diambil dan siap menjadi jembatan antara masyarakat dengan pihak pemerintah.

Isu yang Diangkat dalam Aksi

Berbagai isu terkait kesejahteraan pengemudi ojol menjadi sorotan. Para peserta aksi menginginkan hak-hak dan perlindungan mereka sebagai pekerja transportasi berbasis aplikasi dapat lebih diperhatikan. Selain itu, beberapa anggota ormas juga berbicara mengenai perlunya sinergi antar elemen masyarakat untuk menciptakan ketenteraman.

  • Kesejahteraan dan perlindungan pengemudi ojol
  • Sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah
  • Kepastian jaminan atas keamanan berkegiatan di ruang publik
Baca Juga :  Rasmus Hojlund Dipinjamkan Manchester United ke Napoli dengan Opsi Pembelian

Respon dan Komitmen DPRD Tangsel

Setelah menerima peserta aksi, pimpinan DPRD Kota Tangsel menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka menerima masukan dari masyarakat. Komitmen untuk tidak menoleransi tindakan anarkis juga mendapatkan dukungan penuh dari pihak DPRD.

“Kami akan terus mendorong proses aspirasi masyarakat secara kondusif dan menghindari segala bentuk kericuhan. Ini sejalan dengan keinginan bersama menjaga kedamaian di Tangsel,” tegas salah satu anggota DPRD pada pertemuan tersebut.

Situasi Kondusif Selama Aksi

Pantauan selama aksi menunjukkan tidak ada ketegangan berarti. Seluruh rangkaian acara berlangsung tertib, dengan aparat keamanan yang turut memantau jalannya demonstrasi agar tetap aman dan nyaman bagi semua pihak.

Pihak ojol dan ormas yang hadir pun berkomitmen untuk terus menyuarakan aspirasi dengan damai dalam agenda-agenda masyarakat ke depannya.

Baca Juga :  KKP Prioritaskan Dana 2026 untuk Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih

Kesimpulan

Aksi damai yang digelar oleh para pengemudi ojol dan ormas di DPRD Kota Tangerang Selatan menjadi cerminan upaya kolaborasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat tanpa tindak kekerasan. Penguatan dialog dengan pihak legislatif diharapkan memberi dampak positif bagi perlindungan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya pengemudi ojek daring di wilayah Tangsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *